Sebuah daun kering jatuh dalam ceruk batang Flamboyan
Dengan mulut-mulut kecilnya ia berbisik padaku…
Dalam awal detikmu tercipta sebuah bintang
Pada awal jejakmu menghembus kenangan
Tawamu… tiang layer semangat dan arah Utara
Tapi kau tak sadari itu
Kau, bahkan punya percik itu dalam pandangmu
Dan angin membawa sepoi bau lekuk api silam gambar hidupmu
Tembus pandang di belakang, itu tidak terlalu buram (Dan kau masih melongoknya)
Di sana, sinar matahari menghunjam di balik mendung bagai pedang sang Mikail
Kini satu, tapi akan beribu
Semoga kau melihatnya
September 4, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar