Selasa, 17 Mei 2011

Antara Saya, Lukisan Perempuan Paling Terkenal Sedunia, dan Rasa Gugup

La Gioconda. Kenalkah anda dengan nama berbau Italia tersebut? Bagaimana kalau saya menyetirnya sedikit menjadi berbau Perancis, La Joconde? Masih belum kenal? Bagaimana dengan Mona Lisa? Ya, La Gioconda atau La Joconde adalah sebutan yang sama dengan Mona Lisa. Mona Lisa adalah lukisan foto seorang perempuan yang diyakini istri dari pengusaha dari Florentine, Italia, bernama Francesco del Giocondo yang hidup pada abad ke-16. La Gioconda sendiri berarti ‘Wanita yang Baik Budi’. Lukisan itu telah menjadi koleksi kerajaan Perancis sejak awal abad ke-16. Raja Francis I membelinya langsung dari Leonardo da Vinci seharga 4.000 koin emas, setelah ia mengundang Leonardo untuk tinggal di Perancis pada tahun 1517.

Pada tanggal 30 Desember 1956, seorang pemuda Bolivia bernama Ugo Ungaza Villegas merasa kesal dengan lukisan tersebut dan melempar batu ke arahnya yang mengakibatkan kerusakan cat dekat siku kiri si lukisan. Mungkin karena itu, ketika ia dipamerkan di Jepang pada tahun 1974, pemerintah Jepang menghadiahinya dengan kotak kaca anti peluru berukuran 157 x 98 inchi yang suhunya dijaga tetap pada kisaran 68ยบ fahrenheit dan 55% kelembaban, ditambah dengan 9 pon silica gel yang menjaganya tetap kering.




Apa yang membuat Mona Lisa begitu menarik? Jawabannya tentu tarikan bibirnya. Tarikan itu menyebabkan dirinya seperti mempunyai senyum yang aneh dan penuh tanda tanya. Lebih kepada menyeringai kalau menurut saya. Banyak studi menyebutkan kalau Mona lisa melakukan tersebut karena ia memiliki kecenderungan untuk menggemeretakkan gigi atau yang disebut dengan bruxism. Dan terus terang saya sebagai salah satu penderita bruxism layaknya Mona Lisa tersebut. Bruxism diklasifikasikan sebagai sebuah bentuk kebiasaan dan juga sebagai bentuk gangguan pada saat tidur.
Penyebab utama dari bruxism sampai saat ini masih belum diketahui. Katanya, orang menggemeretakkan gigi terjadi ketika ia ingin mengutarakan sesuatu namun tidak bisa yang akhirnya menyebabkan frustasi, nah lho?? Studi lain mengatakan kalau stres, akibat resesi, dan tingkat kegelisahan yang meninggi juga menjadi penyebab hal ini, yang mau tak mau semakin memojokkan saya sebagai penderita bruxism. Itu artinya, saya penderita stress!!

Bagi saya, saya mengantuk-antukkan gigi tersebut ketika saya merasa gugup, namun saya kemudian sadar kalau hal itu bukanlah penyebab utama, terbukti ketika saat saya sedang tidak melakukan apa-apa, tanpa sadar saya juga menggemeretakkan gigi. Dan kacaunya, saya melakukan itu dalam hitungan yang seimbang. Maksudnya, bila saya menggemeretakkan geraham kiri saya lima kali maka kemudian saya menggemeretakkan geraham kanan saya sebanyak hitungan itu juga. Mengiritasi pikiran bukan?? Namun tetap saja saya melakukannya berkali dan berkali lagi. Dokter gigi menemukan fakta kalau menggemeretakkan gigi bisa menyebabkan lapisan email gigi pecah dan dalam kasus yang lebih serius bisa menyebabkan puncak geraham bisa terlepas, atau bahkan bisa mengakibatkan gigi keropos dan patah. Selebriti dunia yang diketahui menderita bruxism adalah mantan vokalis Nirvana, Kurt Cobain, dan mantan model playboy yang berbadan subur Anna Nicole Smith. Keduanya sudah memasuki level mendiang, yang semakin menambah kegelisahan saya.

Walaupun bruxism tidak mengancam kehidupan namun perawatan gigi dan kesehatan mental diperlukan tergantung pada seberapa parah seseorang itu melakukannya.
Sejujurnya, saya merasa terganggu dengan kebiasaan tersebut dan sering kali mensugesti diri saya sendiri untuk berhenti melakukan menggemeretakkan gigi, namun pada saat yang sama saya juga merasa nyaman dengannya. Saya mengerti mengapa anda bingung dengan pendapat saya ini. Yang jelas saat ini saya berusaha untuk tidak terlalu stress dengan segala sesuatu.

Namun percayalah, saat menulis hal ini, saya masih saja menggemeretakkan geligi saya. Duuh.

- Rizky Q -
May 17, 2011




Tidak ada komentar:

Posting Komentar