Image is taken from google |
Malam semalam
Malam kau mendatangiku
Dan tancapkan dua bulu sayapmu di punggung telanjangku
Malam kau mendatangiku
Dan tancapkan dua bulu sayapmu di punggung telanjangku
Tanpa kata
Tanpa rasa
Begitu saja …
Ada rasa sakit dan geli yang sangat menjalar sekaligus
layaknya kumpulan mantra pendera yang bersanggama
Sementara kau belum beranjak,
Masih di belakangku dan menatap lurus
Sebelum hilang tergerus kabut
Ada rasa sakit dan geli yang sangat menjalar sekaligus
layaknya kumpulan mantra pendera yang bersanggama
Sementara kau belum beranjak,
Masih di belakangku dan menatap lurus
Sebelum hilang tergerus kabut
Aku terbisu
lalu…
Satu persatu huruf termuntahkan dari mulutku
Bergulingan
lalu…
Satu persatu huruf termuntahkan dari mulutku
Bergulingan
Berjingkat dari lidah
Mengibaskan diri dan merangkak
Menjauhku
~ Seperti permainan kecapi
melontarkan suluh dan nada pada Mi dan Do,
Melompat pada Re lalu dua nada sol rendah ~
melontarkan suluh dan nada pada Mi dan Do,
Melompat pada Re lalu dua nada sol rendah ~
Mereka sempat berhenti sesaat
Menatap pada raga terkoyak
Menatap pada raga terkoyak
Sebelum lanjut terbang dengan sayap terkepak
Dan mengucap mantra bersama;
For Hot, Cold, Moist, and Dry, four champions fierce, Strive here for mastery, and to battle bring their embryon atoms: they around the flag of each his faction, in their several clans, Light-armed or heavy, sharp, smooth, swift, or slow, swarm populous, unnumbered as the sands of Barca or Cyrene's torrid soil, levied to side with warring winds, and poise their lighter wings.*
Aku terpaku
Tubuhku kaku
Hari ini dalam pandanganku
Bulu-bulu putihmu
menkloning tanpa malu
Meng-ungu
- Q -
16 November 2011
23:15
* penggalan dari Paradise Lost: Book II karya John Milton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar