Lihat ke depan
Kau akan menjumpai sebuah pintu perak
Berukir naga dan burung phoenix yang saling berhadapan
Sentuhlah ukiran bola api yang ada di antara keduanya
Sebutkan kata kuncinya
Aku akan diam.
Perhatikan seksama…
Nanti kau akan melihat phoenix itu mengepakkkan sayapnya dan sang naga…
Sang naga akan menggerakkan ekornya.
P e r l a h a n
Tunggulah sesaat, maka pintu akan terbuka
Melangkahlah masuk
mulailah dengan kaki kananmu
Ingat! Dengan kaki kananmu
Maka di balik pintu…
Kau akan menjumpai sebuah
Kau tidak akan menjumpai hal itu bila melangkah dengan kaki kirimu…
Itu kalau kau melangkah ketika hari masih terang.
Bagaimana bila hari telah gelap?
Kau akan tahu sendiri bila kau mengunjungi pintu di tempat itu lagi
Tapi ingat…
selalu dengan kaki kanan…
Melangkahlah terus melintasi
Terus…
Terus…
Hingga kau menjumpai sebuah tonggak batu yang menyerupai nisan.
Turunilah tangga di depannya
Hingga kau menjumpai tiga jalan setapak menuju ke tiga arah
Ambillah jalan yang kiri
Ikuti saja hingga kau menemukan sebuah hutan kecil yang rindang yang bahkan sinar mataharipun tak dapat menembus daunnya.
Kalau kau menghitung pohon-pohonnya, maka mereka semua ada tiga puluh batang.
Tidak lebih dan tidak kurang.
Jumlah itu adalah jumlah yang sama sejak tiga millennium yang lalu
Carilah pohon dengan lubang besar di batangnya.
Jangan takut kau pasti menemukannya dengan mudah
Masuklah ke dalamnya
Disitu ada tangga untuk kau turuni…
Raihlah obor di dindingnya
Apa? Tak ada api?
Tak apa-apa, obor akan menyala sendiri jika kau tiup sumbunya.
Turunilah tangga itu hingga sampai ke dasar hingga kau melihat dua buah labirin
Perhatikan dengan seksama, di
Dengarkan teka-tekinya
Binatang apa yang berjalan dengan keempat kakinya di waktu pagi, dua kaki di waktu siang dan tiga kaki di waktu malam?
Maka kau katakan jawabannya seperti yang sudah kuberitahu.
Maka ia akan menunjukkan labirin mana yang akan kau lalui
Berjalanlah melalui labirin itu,
Dan jangan sekali-kali melihat ke belakang
Bila kau mendengar langkah kaki di belakangmu,
Hiraukan
Bila kau merasa hembusan hangat di punggung dan lehermu
acuhkan
Berjalanlah dengan agak cepat.
Aku ingatkan, jangan sekali-kali melihat ke belakang
Ingatkan dirimu.
Bahwa hanya ada kau dan obor yang terus kau pegang.
Jangan sampai obormu jatuh.
Atau…
Kau takkan mau tahu apa yang akan terjadi padamu nanti
Berjalanlah lurus hingga kau menemukan cahaya kecil di ujungnya
Ikuti cahaya itu dan kau akan berada pada ujung labirin
Sebuah pintu batu akan menutup labirin di belakangmu begitu
kau melangkah keluar
Kini kau ada di sebuah ruangan berbentuk kubah dengan lantai sebuah kolam penuh ikan.
Sebuah kolam di dalam kolam
Carilah sebuah ikan putih dengan bintik hitam di dahinya.
Perhatikan dengan seksama..
Cepat waktumu tak banyak di dalam kubah itu!
Kau tak mau air akan terus mengalir memenuhi kubah itu
Kau bisa tenggelam di
Begitu kau menemukannya, tangkaplah ia dan masukkan ke dalam kolam batu kecil itu
Lihatlah apa yang terjadi dan kau akan menemukan sebuah pintu keluar
Sebuah pintu keluar dengan sebuah susunan tangga batu panjang di atas jurang yang dalam
Melangkahlah hati-hati.
Awas ada banyak anak tangga yang licin karena lumut-ratusan-tahunnya
Teruslah turuni tangganya hingga sampai ke seberang
Di
Menunduklah padanya
Beri salam dan katakan nama dan tujuanmu
Kau tak lupa tujuan yang kuberitahukan?
Tetaplah menunduk sampai ia membalas tundukannmu
Jika ia berkenan, ia akan membalas salammu.dan kau boleh menaikinya.
Kuharap ia akan membalas salammu dan menurut padamu
Dan setelah ia membolehkanmu menaikinya, maka pergilah ke arah utara, menuju Gunung Biru atau katakan saja padanya kemana tujuanmu maka ia akan mengerti.
Nanti jika kau sudah sampai di
Cepat waktumu semakin tidak banyak!
Lewatilah jurang kawah itu
Lewatilah sungai bawah tanah itu
Hingga kau akan sampai pada sebuah ruang.
Majulah dan kau akan melihat sebuah altar di
Sebuah cincin kecil terdapat di tengahnya
Menggantung tanpa gantungan.
Melayang tanpa pijakan
Ambillah
Tapi tunggu!! Jangan sembarangan.
Letakkan sebuah benda sebagai pengganti cincin itu.
Sebuah batu kerikil kelihatannya boleh juga.
Tapi kau tetap harus waspada.
Begitu kau mengambilnya, kusarankan kau cepat berlari ke dinding batu di belakang altar.
Ambillah dan segeralah berlari ke tangga di belakangnya
Kau tahu mengapa kau kusuruh berlari?
Karena semua dinding batu itu akan runtuh di belakangmu.
Setiap lantai yang kau pijak akan berderak dan berguncang.
Maka itu tetap berlatilah.
Jangan kau kembali ke arah di mana kau datang,
Jangan pikirkan
Ia pasti sudah tak di
Berlarilah menuju tangga itu dan kau akan sampai pada sebuah pintu
Bukalah dengan kunci itu.
Dan kau akan melihat sebuah lingkaran cahaya di tengah-tengahnya.
Lompatlah ke dalamnya
Jangan takut!
Itu tidak akan membuatmu celaka.
Mungkin hanya akan membuatmu sedikit pusing.
Cepatlah, waktumu semakin dan semakin tak banyak
Kau akan melalui sebuah lorong cahaya.
Yang panjang
Yang menyedotmu terus ke bawah
Dan
ke
bawah
Setelah itu semua selesai,
Kau akan sampai di sebuah sumur.
Panjatlah ke atas dan keluarlah dari
Berhati-hatilah pada licinnya batu dan lumut basah.
Sesampai di atas, ikuti jalan setapak dari batu itu, dan kau akan sampai pada sebuah titik dengan tiga jalan setapak di hadapannya.
Kalau kau masih mengingat dengan baik
Itu adalah tiga jalan setapak yang kau lalui waktu kau pergi,
dan kau baru saja mengambil jalan setapak yang sebelah kanan.
Naikilah tangga itu dan seperti halnya kau pergi,
kau akan melintasi
Bukalah dengan menyebut kata kuncinya.
Aku akan diam
Ingat, kau masih ingat kata kuncinya bukan?
Aku akan diam
Maka pintu itu akan membuka dan kau akan kembali di tempat di mana kau pergi sebelumnya.
Aku akan menunggumu di
Dan kau akan menyerahkan cincin itu padaku.
Dan aku…
Aku akan menunjukkan siapa diriku pada dirimu kemudian.
Kau tidak boleh takut…
Kau tidak
boleh
takut.
December 20th 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar